Rabu, 31 Desember 2008

MENDIRIKAN USAHA YANG DIMINATI OLEH BANYAK KONSUMEN

Menjadi seorang Wirausahawan harus mempunyai ketrampilan dan menyiapkan mental dahulu untuk mendirikan sebuah usaha, karena menjadi seorang Wirausahawan beresiko sangat besar seperti: klien kerja berkianat yang menjadikan kebangkrutan suatu usaha tersebut. Kalau tidak mempunyai mental yang kuat maka pemilik perusahaan tersebut akan gulung tikar, dan setelah mempunyai ketrampilan dan sudah menyiapkan mental kemudian baru menyiapakan modal yang dapat diperoleh dari: tabungan pribadi, arisan, pesangon pada waktu di PHK disuatu perusaan tempat dimana Anda bekerja dahulu, hasil penjualan barang, Bank, supplier/perusahaan, grosir,pegadaian, kerjasama, kepercayaan, KSP, atau dari rentenir.
Hal - hal yang harus dilakukan oleh Wirausahawan pada waktu mendirikan usaha :
Dengan cara kulaan.
Mengetahui karakter kosumen, seperti: barang bagus, lengkap,dan murah.
Mengetahui karakter konsumen.
Bekerja sama dengan agen.
Menata semua product semenarik mungkin agar calon konsumen tertarik untuk membeli product yang dijual.
Wirausahawan pada waktu ingin memesan suatu product atau menambah kembali suatu product kepada pemasok, maka harus observasi dahulu ke pasar dengan memperhatikan harga yang wajar, kwalitas dan kwantitas barang, dan pengiriman barang yang tepat waktu.Setelah observasi di pasar, maka Wirausahawan baru dapat memesan product kepada pemasok barang tetapi jangan banyak - banyak atau yang standart saja sesuai dengan kebutuhan calon Konsumen. Setelah barang datang, maka periksalah dahulu barang yang dipesan, mungkin ada yang rusak atau cacat dapat langsung dikembalikan. Setelah memesan barang Wiraushawan tersebut, harus dapat meyakinkan pembeli kalau barang -barang yang dijual tersebut memang layak untuk dibeli dapat dilakukan dengan cara:
Siap mental.
Rendah hati.
Tulus tanpa pamrih untuk melayani calon Konsumen.
Jujur dan dapat dipercaya.
Mempunyai integritas yangy tinggi ( bangga dengan pekerjaan ).
Menempatkan orang lain lebih tinggi, fokuslah pada kepentingan Konsumen jangan mementingkan urusan pribadi.
Percaya diri ( dalam interaksi dengan orang lain dalam bekata dan bertindak ).
Mempuyai kepuasan tersendiri ( daya juang yang tingg, dan tidak mudah putus asa ketika mengalami suatu kendala.
Apabila product yang dijual belum dikenal oleh Masyarakat umum, maka dapat menawarkan product dengan cara membuat sketsa penjulan untuk menawarkan product yang dijual kepada masyarakat baik yang sedang bersenda gurau bersama keluarga, masyarakat yang sedang ngobrol bersama tetangga sebelah, masyarakat yang sedang membantu tetangga yang akan mengadakan hajatan, atau dapat menawarkan ke otlet- otlet kecil maupun dapat melakukan penawaran product yang dijual di Swalayan maupun di Hypermarket. Ketika melakukan penawaran product yang kita jual dapat menyiapkan alat - alat tulis seperti Faktur, retailer / customer service ( kartu langganan ), dan kartu tagihan. Ketika sampai di toko dapat menawarkan product yang telah dijual, kalau ada yang memesan catatlah barang yang dipesan, dan mengingatkan kepada calon Konsumen apa saja barang yang telah habis. Setelah sampai di perusahaannya merekap apa saja barang yang dipesan oleh calon Konsomen, setelah merekapnya maka memeriksa barang yang dipesan oleh calon Konsumen tersebut di gudang dan apabila kebetulan habis atau barang yang tersedia tidak memenuhi pesanan maka dapat menambah stoct yang ada di gudang kepada pemasok barang. Apabila barang yang dipesan sudah siap untuk dikirimkan maka pesanan tersebut dapat dikirimkan kepada calon Konsumen tersebut yang memesan barang, setelah barang pesanan tersebut diantarkan kepada calon Konsumen kemudian dapat melakukan transaksi. Transaksi tersebut dapat dilakukan secara cash atau kredit, setelah selesai bernegosiasi kepada calon Konsumen tersebut mengenai pembayaran barang yang dipesan, maka Wirausahawan tersebut dapat memberitahu kepada semua calon Konsumen dimana Wirausaha tersebut mendirikan usahanya tersebut. Beritahu kepada semua calon KJonsumen tentang keberadaan tempat Perusahaannya dengan lengkap jangan sampai calon Konsumem ketika ingin datang di perusahaanya tidak sampai sesuai apa yang diingikannya.

TIPS AGAR MENGHASILKAN BERAS BERMUTU


Sejak tahun 1980 Propinsi Sumatera Barat sudah berhasil melaksanakan swasembada beras, sehingga dapat memenuhi kebutuhan propinsi lainnya, di antaranya Bengkulu dan Riau. Dengan melalui metoda “Padi Tanam Sebatang” atau cara budidaya tanam padi intensif dan efisien diharapkan Propinsi Sumbar akan menghasilkan beras/padi bermutu di samping peningkatan produktivitas per hektar, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan petani.
“Metode atau cara budidaya tanaman padi yang intensif dan efisien melalui sistem perakaran dengan berbasis tiga pengelolaan, yaitu pengelolaan tanah yang sehat, pengelolaan tanaman yang efisien dan pengelolaan air yang hemat akan dapat meningkatkan produksi beras/padi di Sumatera Barat”, kata Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Propinsi Sumatera Barat Ir. Djoni kepada “Sinta” di ruang kerjanya baru-baru ini.
Berdasarkan uji coba di beberapa kabupaten/kota di Sumbar produksi padi tanam sebatang telah mencapai 7-10 ton/hektar. Hal ini membuktikan dengan jumlah anakan produktif mencapai 33-45 malai/rumpun dan jumlah anakan yang paling tinggi mencapai 70-80 anakan produktif, sehingga hal ini bukan keajaiban, tetapi dapat dibuktikan.
Cenderung TurunMenurut Ir. Djoni, selama ini kondisi tanah telah mengalami penurunan, karena kurangnya tersedia bahan organik akibat penggunaan bahan kimia (pupuk buatan/pabrik) yang kurang terkontrol. Juga pemakaian pestisida yang sarat dengan zat kimia tidak mempertimbangkan lagi dampak buruknya, seperti pencemaran lingkungan, tidak aktifnya organisme dalam tanah, terbunuhnya musuh alami, hama menjadi kebal, dan lain-lain.
Untuk mengatasi masalah ini dilakukan berbagai upaya, di antaranya pemberian komposisasi jerami pada lahan seluas 45.000 hektar. Pada lahan sawah yang sudah dipanen jerami tidak boleh dibakar tetapi dibuat kompos dan petani yang melaksanakan kegiatan tersebut diberi insentif Rp. 200.000. Namun bagi petani yang mempergunakan untuk pakan ternak, diharapkan untuk mengembalikan kotoran sebagai pupuk kandang pada lahan pertanian.